SEJARAH TENTANG GERABAH DESA RENDENG KEC. MALO KAB. BOJONEGORO. Oleh: ABDUL GHOFUR, S.Pd.I.,S.H.

SEJARAH TENTANG GERABAH DESA RENDENG
KEC. MALO KAB. BOJONEGORO

Balaidesa Rendeng

     Desa Rendeng adalah salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan malo kabupaten bojonegoro, yang dikenal dengan penghasil gerabah seperti celengan, cobek/layah, ngaron, padasan, pot, dan lain sebagainya, desa ini terletak diwilayah bojonegoro bagian barat atau sebelah utara dekat dengan perbatasan wilayah kecamatan senori kabupaten tuban atau utara bengawan solo yang sekarang gerabahnya sudah diknal oleh banyak masyasrakat.
 
      Gerabah di desa rendeng adalah salah satu warisan peninggalan nenek moyang, pada tahun 1930an yang sampai saat ini belum diketahui nama penemu gerabah yang ada di desa tersebut, karena jaman dulu masih minimnya SDM sehingga belum begitu memperdulikan dengan sejarah sejarah yang nantinya pasti akan ditanyakan oleh para anak cucu yang akan meneruskan peninggalan tersebut,  Awal mula adanya gerabah di desa rendeng sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, yang dulunya gerbah pertama di produksi yaitu dengan bentuk boneka pengantin kemudian gerabah dikembangkan menjadi model hewan seperti harimau, sapi, kuda, gajah, ayam dan jenis hewan lainya dari semua ukuran mulai ukuran kecil sampai ukuran besar, sejak itu gerabah di desa rendeng mulai berkembang dan sudah mulai diminati banyak masyarakat, sehingga mulai laris penjualan baik dengan cara di jual keliling maupun dijual keluar kota, hampir seluruh masyarakat desa rendeng berprofesi sebagai pengrajin gerabah kurang lebih 80% dari penduduk desa. Dengan berjalanya waktu gerabah di desa rendeng mulai berkembang pesat sampai dikenal di luar daerah dan hampir penjualan merata di seluruh daerah yang ada di wilajah jawa.

      Gerabah pada saat itu masih meraja lela dengan banyak ratusan pengrajin yang selalu produksi dan tidak akan kuwatir dengan penjualanya yang sangat diminati masyarakat, kemudian dengan perkembangan waktu gerabah telah mengalami masalah besar yaitu dampak dari krisis moneter pada tahun 1997- 1998 sehingga dampak tersebut mengakibatkan bahan baku semakin mahal dan susah dicari serta biaya transportasi juga semakin naik drastis dan akhirnya modal gerabah tidak sesuai dengan pendapatan penjualan, sehingga banyak pengepul dan pengrajin mengalami kebangkrutan dan gulung tikar, dampak dari krisis tersebut banyak pengrajin yang beralih mencari pekerjaan lain, yang awalnya 80% jumlah pengrajin kemudian berubah menjadi 40% pengrajin yang masih bertahan.

      Dengan berkembangnya jaman dan teknologi, pada tahun 2015 pengrajin gerabah mulai menciptakan inovasi baru yaitu membuat gerabah dengan model buah buahan dan model celengan kartun berkarakter, mulai saat itu gerabah mulai kembali bangkit dan mulai kembali di buru oleh masyarakat karena dikenal dengan bentuk celengan yang lucu-lucu seperti celengan bentuk doraemon, helokiti, spongebob, petrik dan bentuk buah buahan seperti setroberi, semangka, manggis dan banyak jenis lainya. Kemudian pada waktu itu banyak masyarakat yang tertarik dengan cara pembuatanya yang awalnya ad beberapa orang atau rombongan keluarga mengunjungi tempat produksi gerabah yang penasaran dan minta di ajari untuk pembuatanya sebagai bahan pengetahuan atau edukasi, lama lama mulai dikenal dengan model berkarakter tersebut sehingga yang datang di tempat produksi gerabah bukan Cuma perorangan atau keluarga saja yang datang melainkan rombongan dari lembaga pendidikan dan sekolah sekolah yang banyak tertarik untuk menjadikan bahan edukasi yang dijadikan bahan ketrampilan atau pengetahuan baru yang nantinya akan diterapkan di lembaganya masing-masing.
      Pengrajin gerabah mulai muncul sebuah ide ide baru yaitu untuk menjadikan gerabah ini sebagai bahan edukasi yang nantinya akan menerima para wisatawan yang akan berkunjung sehingga dari pihak pengrajin mulai musyawarah menyusun pengurus dan struktur pengrajin untuk siap menjadi desa rendeng sebagai desa wisata edukasi gerabah dan mulai di suport oleh pihak pemerintah. Sejak adanya itu kami selalu menciptakan inovasi baru sesuai dengan kemajuan jaman demi tercapainya masyarakat yang lebih mandiri, menciptakan ekonomi yang sukses serta mampu bersaing di dunia modern.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAKET BIAYA KUNJUNGAN WISATA EDUKASI GERABAH MALO Oleh : KAK GHOFUR WA. 085649717735 ( Ketua Pengelola )